EKOBIOLOGI PENYAKIT BUSUK PANGKAL BATANG LADA
Penyakit busuk pangkal batang disebabkan oleh jamur Phytophthora
capsici. Penyakit ini pertama kali ditemukan di Lampung Selatan tahun 1885.
Jamur P. capsici dapat menyerang semua umur/stadia tanaman, mulai dari
pembibitan sampai tanaman produksi. Serangan yang membahayakan apabila terjadi
pada pangkal batang atau akar karena menyebabkan kematian tanaman dengan cepat.
Gejala serangan dini sulit diketahui, gejala yang nampak yaitu kelayuan tanaman
menunjukkan serangan telah lanjut. Pangkal batang yang terserang menjadi
berwarna hitam; pada keadaan lembab akan nampak lendir yang berwarna kebiruan
di permukaannya dan akhirnya kematian tanaman. Serangan P. capsici pada daun
menyebabkan gejala bercak daun pada bagian tengah atau tepi daun. Sepanjang
tepi bercak tersebut bagian gejala berwarna hitam bergerigi seperti renda yang
akan nampak jelas bila gejala masih segar; bagian tersebut tidak nampak apabila
daun telah mengering atau pada gejala lanjut. Daun-daun sakit merupakan sumber
inokulum bagi tangkai atau cabang sehat yang berada di dekatnya. Infeksi pada
daun biasanya terjadi setelah turun hujan. Apabila selama waktu hujan angin
kencang, maka propagul P. capsici dapat terbawa dan menyebar ke daun tanaman di
sekitarnya. Apabila serangan patogen terjadi pada satu tanaman dalam suatu
kebun, maka dapat diperkirakan 1-2 bulan kemudian penyakit akan menyebar ke
tanaman di sekitarnya.
Penyebaran penyakit akan lebih cepat pada musim hujan,
terutama pada pertanaman lada yang disiang bersih. P. capsici sebagai penyebab
penyakit busuk pangkal batang lada juga dapat menyerang tanaman kelapa, karet,
coklat, kayu manis, vanili, jambu mente, sirih, cabai jawa, dan kemukus.
Disamping itu gulma sering tumbuh di sekitar tanaman lada dapat terinfeksi
pathogen tersebut seperti rumput naman (Cleome rutidosperma) dan mekanis (Kasim
dan Prayitno, 1991).
Diskripsi dan Gejala Sebenarnya pada tanaman lada dikenal
dua penyakit utama yang menyebabkan layu diantaranya layu cepat dan layu lambat.
Namun, justru penyakit layu cepat atau yang dikenal BPBL ini yang lebih banyak
merusak tanaman lada. Penyakit Busuk Pangkal Batang Lada ini disebabkan oleh
jamur patogen Phytophthora capsici. Kadang, petani seringkali terkecoh dan
sulit membedakan gejala antara penyakit layu lambat dengan layu cepat tersebut.
Padahal identifikasi gejala ini merupakan bagian penting dalam menentukan
penyakit yang menyerang tanaman lada. Dan hal ini sangat mempengaruhi bagaimana
cara dan strategi pengendaliannya.
Gejala layu akibat serangan patogen busuk
pangkal batang biasanya nampak seperti tanaman kekeringan, sedangkan akibat
penyakit kuning, ditunjukkan dengan daun menggantung kaku dan makin lama makin
mengarah ke batang tanaman. Penyakit P. Capsici biasanya menyerang tanaman
bagian pangkal batang dan akar. Namun dalam keadaan tertentu dapat juga
menyerang bagian daun, cabang dan buah. Infeksi pada bagian pangkal batang
biasanya terjadi kurang lebih setinggi 30 – 35 cm dari permukaan tanah.
Serangan terbesar biasanya terjadi pada saat musim hujan. Karena pada saat itu,
cuaca yang ada sangat mendukung bagi pertumbuhan dan perkembangan patogen pada
tanaman. Penampakannya bisa kita lihat apabila pangkal batang diiris secara
membujur terlihat garis-garis yang berwarna coklat kehitam-hitaman dan kemudian
membusuk.
Gejala serangan dini pada bagian batang maupun akar sulit diketahui.
Gejala yang khas dari penyakit ini adalah kelayuan tanaman. Infeksi pada
pangkal batang menyebabkan terjadinya perubahan wana kulit menjadi hitam. Pada
keadaan lembab, gejala hitam tersebut nampak seperti berlendir berwarna agak
biru. Kulit pangkal batang tersebut kadang-kadang terlepas dan tinggal jaringan
pembuluh yang berwarna coklat. Daun-daun yang layu seringkali tetap tergantung
dan berubah warna coklat sampai hitam.
Pada tingkat serangan yang berat,
seluruh bagian dari batang dan akar yang terserang akan mengalami pembusukan.
Patogen ini akan merusak jaringan Xylem dan Phloem sehingga translokasi hara
dan air ke daun dan translokasi hasil metabolis dari daun ke seluruh bagian
tanaman menjadi terhambat.
Akibatnya daun menjadi layu, kemudian daunnya gugur
dan berakhir dengan kematian. Berdasarkan proses kelayuannya, serangan BPBL
membuat daun menjadi menguning dan diikuti dengan gugurnya daun-daun. Gugurnya
daun berangsur-angsur dari bagian tengah berwarna abu-abu. Daun yang terserang
kemudian menjadi keriput dan akhirnya gugur.
Menurut Manohara dan Machmud
(1996), proses penyebaran patogen ada dua cara yaitu cara langsung menembus
kutikula dan tidak langsung yaitu melalui stomata dan lubang alami. Penetrasi
terjadi antara 4 – 6 jam setelah inokulasi dan penetrasi langsung lebih umum
terjadi. Infeksi lebih mudah terjadi melalui permukaan bawah daun dan setelah
18 jam diinokulasi, gejala tampak berupa titik coklat di atas permukaan daun.
Penyebab Pertama kali patogen penyebab BPB diidentifikasikan oleh Muller (1936) sebagai Phytophthora palmivora
Butler var. piperis. Jamur tersebut termasuk dalam famili Pythiacea, ordo
Peronosporales, kelas Oomycetes (Alexopoulus dan Mims, 1979).
Peneliti lain
mengidentifikasikan patogen tersebut dengan berbagai nama antara lain P.
colocasiae di Malaysia dan India, P. palmivora di Brasil, Puerto rico (Alconero
et al., 1972), Serawak Malaysia (Turner, 1969) dan Indonesia (Harper, 1974).
Kasim (1978) mengidentifikasikan jamur patogen yang menyerang tanaman lada di
Lampung sebagai P. capsici. Penelitian lebih lanjut dilakukan oleh Tsao, Kasim
dan Mustika (1977) terhadap morfologi, pertumbuhan, perkembangbiakan aseksual dan seksual dari jamur patogen yang
berasal dari Lampung dan Bangka.
Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa
semua isolat yang diidentifikasi adalah P. palmivora Morphological Form 4 (MF
4) Sensu Brasier and Griffin. Selanjutnya berdasarkan pengamatan morfologi,
reproduksi, elektroforesis protein dan isozim dari isolat-isolat Phytophthora
asal lada, Alizadeh dan Tsao (1984) menyatakan bahwa terdapat beberapa
persamaan antara P. palmivora MF 4 dan P. capsici. Kemudian pada pertemuan
internasional peneliti coklat di Santo Domingo, Tsao dan Alizadeh (1988)
mengumumkan deskripsi klasifikasi dari P. capsici yang telah disempurnakan dan
menyatakan perubahan nama dari P. palmivora MF 4 menjadi P. capsici. Pengamatan
terhadap isolat Phytophthora asal Lampung, Jabar, Jatim, Bangka, Kalimantan
Barat telah dilakukan oleh Manohara dan Sato (1992), ternyata semua isolat yang
diidentifikasi termasuk P. palmivora MF 4, kecuali ada beberapa isolat asal
Kalimantan Barat tidak termasuk jenis tersebut, dan semua isolat P. palmivora
MF 4 yang telah diidentifikasi tersebut lebih cocok diberi nama P. capsici.
Miselium P. capsici tidak bersepta dan mengandung banyak inti diploid. Jamur
tersebut berkembang biak dengan dua cara yaitu secara aseksual dan seksual.
Secara aseksual membentuk sporangium.
Bentuk sporangium bervariasi dengan
perbandingan panjang dan lebar berkisar antara 1,3 – 1,8. Sporangium berpapila,
kadang-kadang dijumpai sporangium yang
mempunyai dua papila. Zoospora keluar dari sporangium melalui papila apabila
sporangium telah masak dan adanya lapisan air. Adanya lapisan air tersebut
memungkinkan zoospora untuk berenang. Zoospora merupakan salah satu bentuk
inokulum yang penting bagi penyebaran penyakit busuk pangkal batang.
Perkembangbiakan jamur secara seksual menghasilkan oospora. Oospora dibentuk
apabila ada dua jenis tipe jodoh hifa yang serasi. Oospora berbentuk bulat,
berdinding tipis, tidak berwarna pada waktu muda dan berwarna kuning hingga
coklat keemasan apabila telah masak. Hasil pengamatan Manohara dkk (1993)
secara in vitro ternyata oospora hasil perkawinan dua isolat lada, paling
banyak terbentuk pada suhu 200C dan diinkubasi dalam keadaan gelap. Oospora
tersebut dapat terbentuk dalam jaringan daun dan batang yang diinkubasi pada
kisaran suhu 16-28 0C sedangkan pada akar terjadi pada kisaran suhu 16-28 0C
(Wahyuno dan Manohara, 1995).
Dua tipe jodoh P. capsici telah dijumpai di
daerah Lampung dan Kalimantan Barat, tetapi bentuk oospora belum pernah
dijumpai. Serangan P. capsici pada tanaman lada banyak terjadi pada musim
hujan. Pada saat itu keadaan suhu yang rendah dan kelembaban yang tinggi serta
didukung oleh adanya nutrisi yang cukup akan merangsang struktur istirahat
jamur patogen untuk berkecambah.
Tetesan air hujan yang jatuh ke tanah dapat
membantu memudahkan propagul dari tanah ke daun yang didekatnya sehingga
memungkinkan terjadinya infeksi. Pada serangan lanjut mengakibatkan
terbentuknya sporangium pada permukaan bawah daun dan bila ada lapisan air
memungkinkan terbentuknya zoospora.
Apabila selama hujan disertai angin maka
sporangium atau zoospora yang telah terbentuk akan terlepas dan terbawa angin
menyebar ke tanaman di sekitarnya. Zoospora disebut juga sebagai spora kembar,
karena dapat berenang bila ada lapisan air. Lama geraknya tergantung suhu air
bebas. Tiga puluh menit setelah zoospora berhenti bergerak, akan terjadi
perkecambahan bila lingkungan memungkinkan. Bila lingkungan tidak menguntungkan
maka akan terbentuk struktur istirahat.
Kemampuan patogen bertahan hidup di
dalam tanah mempunyai peranan penting sebagai sumber inokulum primer. Serangan
P. capsici pada tanaman lada banyak terjadi di musim hujan. Pada saat musim
tersebut, keadaan suhu yang rendah dan kelembaban yang tinggi serta didukung
adanya nutrisi yang cukup akan merangsang spora jamur patogen untuk
berkecambah. Tetesan air hujan yang jatuh ke tanah diyakini dapat membantu
memindahkan sumber penyakit berupa propagul dari tanah ke daun atau kepada
tanaman lain yang tidak terinfeksi.
Apabila selama hujan disertai angin , maka
sporangium tersebut akan terlepas, terbawa angin dan dapat menyebar ke seluruh
tanaman lada yang ada di areal. Zoospora sebagai spora kembar dapat berenang
pada lapisan air. Makin lama zoospora tersebut dapat bergerak, makin besar
peluangnya untuk menemukan inang yang sesuai. Mikroorganisme dapat berkembang
biak apabila suhu lingkungannya optimum yaitu berkisar 24-28 oC. Dengan suhu
tanah sekitar 26-28 oC, dapat menjadi lingkungan yang kondusif bagi
perkembangan dan pertumbuhan jamur tersebut. Selain itu, P. capsici dapat hidup
baik pada kisaran pH 4-7 dimana pada kisaran itu merupakan syarat agar tanaman
lada tumbuh dengan baik. Selain oleh angin, air maupun udara, ternyata
penyebaran jamur P. capsici tersebut dapat juga dilakukan oleh media lain
seperti sepatu, alat-alat pertanian, ternak, siput/keong, bahkan manusia.
PENGENDALIAN PENYAKIT BUSUK PANGKAL BATANG LADA
Sejak tahun 1995 Balai
Penelitian Tanaman Rempah dan Obat (Balittro) Bogor telah merekomendasikan
paket teknologi pengendalian penyakit busuk pangkal batang lada dan telah
dicoba untuk diterapkan di tingkat petani dalam skala terbatas dengan hasil
yang cukup memuaskan.
Paket teknologi pengendalian penyakit busuk pangkal
batang lada (BPB) yang telah direkomendasikan oleh Balittro Bogor dan dapat
dilakukan oleh petani lada di areal pertanamannya yang secara bertahap adalah
sebagai berikut: Aplikasi bubur bordo, disiramkan di sekitar tanaman lada yang
menunjukkan gejala sakit dan tanaman lada sehat yang berada di sekitar tanaman
yang sakit.
Untuk mengganti tanaman yang mati, sebelum penanaman lubang tanam
diberi bubur bordo. Bibit yang digunakan berasal dari sulur panjat, sebaiknya
menggunakan bibit dari varietas Natar I Membuat rorak secara diagonal diantara
3-5 baris tanaman lada. Adanya rorak akan menghambat penyebaran spora P.
capsici.
Dalam rorak tersebut dimasukkan bekas pangkasan, tajar dan pengkasan
tanaman penutup tanah dan ditaburi dengan jamur Trichoderma harzianum untuk
mempercepat pelapukan sehingga nantinya dapat digunakan sebagai pupuk organik.
Membuat parit drainase di sekeliling kebun agar tidak ada air yang tergenang di
dalam kebun Pemangkasan/pembuangan sulur liar (sulur cacing dan sulur gantung),
kalau dibiarkan akan merugikan tanaman lada karena sulur tersebut tidak akan
menghasilkan buah tetapi tetapi ikut memanfaatkan hara yang ada di tanah
Pemangkasan tajar dilakukan setiap seminggu sebelum pemupukan (pupuk buatan)
Aplikasi agen hayati Trichoderma harzianum untuk semua tanaman lada di area
pertanaman Pemupukan N,P,K,Mg dengan perbandingan unsur K lebih tinggi dari N.
Unsur K yang relatif tinggi akan memperkuat jaringan tanaman sehingga lebih
tahan terhadap infeksi patogen Penanaman Arachis pintoi. Bunga-bunga yang
diproduksi oleh tanaman penutup tanah ini merupakan sumber nutrisi bagi berbagai
jenis musuh alami OPT lada. Arachis sp juga dapat menahan penyebaran spora
patogen BPB sekaligus dapat digunakan sebagai campuran pakan ternak (kambing)
Penyiangan terbatas/bobokor.
Penyiangan terbatas dilakukan dibawah kanopi
tanaman lada dengan tujuan agar tanaman penutup tanah dengan tanaman lada tidak
bersaing dalam mendapatkan nutrisi. Pemeliharaan ternak (kambing) dan penanaman
rumput gajah di sekeliling kebun lada. Ternak harus dikandangkan, kotoran
ternak dapat dijadikan pupuk organik yang diperlukan untuk tanaman lada. Selain
tindakan-tindakan tersebut, kegiatan yang tak kalah pentingnya adalah melakukan
pengamatan dan sanitasi lahan yang dilakukan secara intensif dan periodik
seminggu sekali agar pengendalian dan identifikasi penyakit dapat diketahui
lebih dini.
Bila saat dilakukan pengamatan ditemukan gejala serangan pada satu
tanaman, maka tindakan pertama yang dapat dilakukan adalah dengan
membuang/memusnahkan tanaman tersebut sesegera mungkin agar tidak menular
kepada tanaman lain.
SAYA MAS JOKO WIDODO DI SURABAYA.
BalasHapusDEMI ALLAH INI CERITA YANG BENAR BENAR TERJADI(ASLI)BUKAN REKAYASA!!!
HANYA DENGAN MENPROMOSIKAN WETSITE KIYAI KANJENG DIMAS DI INTERNET SAYA BARU MERASA LEGAH KARNA BERKAT BANTUAN BELIU HUTANG PIUTAN SAYA YANG RATUSAN JUTA SUDAH LUNAS SEMUA PADAHAL DULUHNYA SAYA SUDAH KE TIPU 5 KALI OLEH DUKUN YANG TIDAK BERTANGUNG JAWAB HUTANG SAYA DI MANA MANA KARNA HARUS MENBAYAR MAHAR YANG TIADA HENTINGNYA YANG INILAH YANG ITULAH'TAPI AKU TIDAK PUTUS ASA DALAM HATI KECILKU TIDAK MUNKIN SEMUA DUKUN DI INTERNET PALSU AHIRNYA KU TEMUKAN NOMOR KIYAI KANJENG DI INTERNET AKU MENDAFTAR JADI SANTRI DENGAN MENBAYAR SHAKAT YANG DI MINTA ALHASIL CUMA DENGAN WAKTU 2 HARI SAJA AKU SUDAH MENDAPATKAN APA YANG KU HARAPKAN SERIUS INI KISAH NYATA DARI SAYA.....
…TERIMA KASIH ATAS BANTUANNYA AKI KANJENG…
**** BELIAU MELAYANI SEPERTI: ***
1.PESUGIHAN INSTANT 10 MILYAR
2.UANG KEMBALI PECAHAN 100rb DAN 50rb
3.JUAL TUYUL MEMEK / JUAL MUSUH
4.ANGKA TOGEL GHOIB.DLL..
…=>AKI KANJENG<=…
>>>085-320-279-333<<<
SAYA MAS JOKO WIDODO DI SURABAYA.
DEMI ALLAH INI CERITA YANG BENAR BENAR TERJADI(ASLI)BUKAN REKAYASA!!!
HANYA DENGAN MENPROMOSIKAN WETSITE KIYAI KANJENG DIMAS DI INTERNET SAYA BARU MERASA LEGAH KARNA BERKAT BANTUAN BELIU HUTANG PIUTAN SAYA YANG RATUSAN JUTA SUDAH LUNAS SEMUA PADAHAL DULUHNYA SAYA SUDAH KE TIPU 5 KALI OLEH DUKUN YANG TIDAK BERTANGUNG JAWAB HUTANG SAYA DI MANA MANA KARNA HARUS MENBAYAR MAHAR YANG TIADA HENTINGNYA YANG INILAH YANG ITULAH'TAPI AKU TIDAK PUTUS ASA DALAM HATI KECILKU TIDAK MUNKIN SEMUA DUKUN DI INTERNET PALSU AHIRNYA KU TEMUKAN NOMOR KIYAI KANJENG DI INTERNET AKU MENDAFTAR JADI SANTRI DENGAN MENBAYAR SHAKAT YANG DI MINTA ALHASIL CUMA DENGAN WAKTU 2 HARI SAJA AKU SUDAH MENDAPATKAN APA YANG KU HARAPKAN SERIUS INI KISAH NYATA DARI SAYA.....
…TERIMA KASIH ATAS BANTUANNYA AKI KANJENG…
**** BELIAU MELAYANI SEPERTI: ***
1.PESUGIHAN INSTANT 10 MILYAR
2.UANG KEMBALI PECAHAN 100rb DAN 50rb
3.JUAL TUYUL MEMEK / JUAL MUSUH
4.ANGKA TOGEL GHOIB.DLL..
…=>AKI KANJENG<=…
>>>085-320-279-333<<<